Monday, April 28, 2014

SYAIR GURU SEKUMPUL

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..

Berkat Guru Sekumpul..Kami Semua Ngumpul..
Mohon Syafaat Rasul..Dalam Surga Terkumpul..

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..

Ya berkat maulid habsyi..Dan maulid Al Ahzabi..
Burdah dalail khairoti..Nyebar ke pelosok negeri

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..

Bukti beliau masyurnya..Kaset CD maulidnya..
Juga foto-fotonya..Ada dimana-mana..

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..

Beliau disayang semua..Ulama dan Habaibnya..para pejabat dan artisnya..Semua datang padanya..
Presiden juga mentrinya..semua mendatanginya..karena Allah yang buka..semua keretek hatinya..

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..

Tanda Beliau solehnya..Banyak yang menyukainya..Orang baik dan banyak dosa..datang ngambil berkahnya..
Minta doa dengar nasehatnya..Semoga Allah ngampuni dosanya..Minta doa dan bertaklimnya..Moga Allah berikan taufiknya..

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..

Sebelum Beliau wafatnya..Berikan paket Al-Qur'annya..Ini suatu pertanda..Kalau Beliau tiada..
Agar kita membaca..Al-Qur'an dan sholawatnya..Beliau masih sempat-sempatnya..Tinggalkan yang terbaiknya..

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..

Ya Allah balas jasanya..Luaskan tanah kuburnya..Ciumkan bau surganya..Surga Firdaus namanya..Kamipun ingin bersama..Dangan nabi dan Aulianya..

ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Murobbi Ruhi..
ya Syaikhona yaa Zaini..Anta Habibun Nabi..
Continue reading SYAIR GURU SEKUMPUL

Syair untuk Abah Guru Sekumpul


 

 

 

 

 

Dengan Bismillah kami mulakan..
Alhamdulillah kami sertakan
Sholawat salam kami haturkan
kepada Nabi,Keluarga,Shohabat ikutkan..

Sekumpul komplek Raudhoh namanya..
kitab dan dzikir,sholawat dibaca..
Terang cahyanya nyinari majlisnya..
tercurah banyak Rahmat Tuhannya..

Sekumpul mengumpul banyak 'Ulama..
kumpul bersama dimajlisnya..
Seorang Guru lautan 'ilmunya..
Syaikhona Zaini mimpin ta'limnya..

Berbagai 'ilmu diajarkannya..
segala 'ilmu fardhu 'ainnya..
Tauhid dan fiqih juga tasawwufnya..
semoga ALLAH balas jasanya..

Duhai Guru AYAH kami..
engkau mendidik bimbing ruh kami..
Engakau lah pewaris Nabi-Nabi..
nyebar luaskan sunnahnya Nabi..

Cahya sekumpul ALLAH masyhurkan..
berbagai 'ilmu Habaib datangan..
Berbagai penjuru dunia datangan..
Mekkah Hadromaut tak ketinggalan..

Seorang 'ulama ALLAH komplitkan..
suaranya merdu wajahnya tampan..
Tinggi badannya indah menawan..
siapa ketemu tunduk dan sopan..

Musholla Raudhoh tempat ajarnya..
bermacam 'ilmu serta wiridnya..
Sebagai 'ulama ikutkan Nabinya..
yang islam padanya amat banyaknya..

Beliau terkenal murah hatinya..
murah hartanya sosial hatinya..
Setiap tamu dan yang muallafnya
diberinya duit dengan kasihnya..

Mesjid Martapura dan pesantrennya..
ikut menaruh celengan 'amalnya..
Hasilnya puas banyak dapatnya..
berkah 'ilmunya berkah Gurunya..

Sekumpul masyhur banyak muridnya..
lebih sepuluh ribu orangnya..
Terlebih-lebih waktu maulidnya..
komplek sekumpul tak memuatnya..

Beliau keturunan Syekh Arsyadnya
Datu kelampayan itu masyhurnya..
Betapa senang hati Datunya..
lihat cucunya dengan suksesnya..

Pengajian sekumpul membawa berkah..
akhirat berkah dunia pun berkah..
Ojek dan taksi beca pun berkah..
inilah majlis pembawa Rahmat..

Beliau 'Ulama bukan 'Umaro..
bahkan 'Umaro datang padanya..
Duduk bersimpuh dengan ta'limnya..
bersih politik melulu agama..

Beliau terkenal kharismatiknya..
pejabat negara bahkan presidennya..
Semuanya datang minta do'anya..
ngambil berkahnya dengar nasehatnya..

Tugas 'Ulama amat beratnya..
bermacami rintangan dihadapinya..
Segala fitnahan dengkian padanya
diterima dengan lapang dadanya..

Hidup didunia jangan herannya..
negrinya bala negrinya fana..
Setiap org cinta padanya..
ada juga org benci padanya..

Rosulullah pun yg paling mulia..
ada yg beriman ada yg kafirnya..
Dari Nabi Adam hingga kiamatnya..
ada yg suka ada yg bencinya..

Sebelum tiba waktu wafatnya..
komplikasi penyakit ALLAH ngujinya..
Hatinya sobar terus berobatnya..
sakit menambah tinggi pangkatnya..

Didalam sakit terus ngajarnya..
seolah penyakit tak dirasanya..
Inilah hamba ALLAH mencintainya..
Tanda ALLAH cinta disakitkannya..

Kini tibalah waktu wafatnya..
rabu malamnya subuh waktunya..
Tanggal 5 bulan Rojabnya..
samping musholla raudhoh makamnya..

Orang yg sholeh banyak tandanya..
terlebih-lebih waktu wafatnya..
Manusia bnyk datang melawatnya..
ALLAH yg gerakkan geretek hatinya..

Guru sekumpul lebih dahsyatnya..
jalanan macet dgn totalnya..
Jalanan penuh dgn manusia..
hadir mensholatkan sampai pemakamannya..

Semua musuh yg dengki padanya..
dihari itu terbelalak matanya..
Lihat manusia begitu banyaknya..
karna ALLAH lah yg Maha Tahunya..

Dipagi rabu hari wafatnya...
seperti kilat masyhur khobarnya..
Langitpun mendung sedih berduka..
hujan gerimis nangis padanya..

Didalam hadits Nabi sabdakan..
munafiklah orang Nabi sifatkan..
Jika tak sedih 'Ulama wafatan..
sejahat manusia Ya ALLAH jauhkan..

Wahai muslimin dan muslimatnya..
paling besar musibah pada agama..
Wafatnya Nabi penutup Rosulnya..
dan wafat 'Ulama penggantinya..

Duhai AYAH Guru Sekumpul..
sungguh do'amu ALLAH qobul..
Engkaulah sebab kami berkumpul..
disini berkumpul di syurga berkumpul..

Kini Engkau telah tiada..
pandanglah kami senantiasa..
Dulu Engkau pernah berkata..
pandangan Guru yang wafat lebih tajamnya..

Namamu terus dikenang-kenang..
semua org cinta dan sayang..
Seorang Guru lucu periang..
pikiran yg kusut menjadi hilang..

Engkau figur yg Nabi gambarkan..
berikan 'ilmu berikan 'amalan..
Pastilah Engkau dikubur nyaman..
terima balasan jaza'ul ihsan..

Sebelum wafat engkau sempatkan..
berikan kami terbaik 'amalan..
Paket 'Al Qur'an yg kau pilihkan..
semoga kami di istiqomahkan..

Ya ALLAH lapangkan Beliau didalam kuburnya..
Turunkan rahmat MUya Robb  banyak banyak  padanya..
Ciumkan Beliau bau surganya..
Semua dosanya hilang dan sirna..

Ya ALLAH kami pun mohon ampunan..
Dunia akhirat mohon diselamatkan..
Sekeluargaan jiran dan teman..
Husnul khotimah mohon sudahkan..

sumber: http://aladamyarrantawie.blogspot.com/2012/05/syair-untuk-abah-guru-sekumpul.html
Continue reading Syair untuk Abah Guru Sekumpul

Sunday, April 27, 2014

Muhammad Zaini Abdul Ghani

Kyai Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari yang bergelar Al Alimul Allamah Al Arif Billaah Albahrul Ulum Al Waliy Qutb As Syeekh Al Mukarram Maulana (biasa dipanggil Abah Guru Sekumpul atau Tuan Guru Ijai) (lahir di Dalam Pagar, Martapura, 11 Februari 1942 – meninggal di Martapura, 10 Agustus 2005 pada umur 63 tahun) adalah Ulama Banjar yang sangat kharismatik dan populer di Kalimantan.

beliau dilahirkan pada malam Rabu 27 Muharram 1361 Hijriyah atau bertepatan pada tanggal 11 Februari 1942 di desa Dalam Pagar (sekarang masuk ke dalam kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar) dari pasangan suami-istri Abdul Ghani bin H. Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulya bin Muhyiddin. Muhammad Zaini Abdul Ghani merupakan anak pertama, sedangkan adiknya bernama Hj. Rahmah. Ketika masih kanak-kanak, ia dipanggil Qusyairi. Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.


 Masa kecil dan pendidikan
Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani sejak kecil selalu berada di samping ayah dan neneknya yang bernama Salbiyah. Kedua orang ini yang memelihara Qusyairi kecil. Sejak kecil keduanya menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan. Keduanya juga menanamkan pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Alquran. Karena itulah, guru pertama dari Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Ghani adalah ayah dan neneknya sendiri.
Semenjak kecil ia sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama. Guru Ijai sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya.
Pada tahun 1949 saat berusia 7 tahun, ia mengikuti pendidikan “formal” masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Kemudian tahun 1955 pada usia 13 tahun, beliau melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. Pada masa ini beliau sudah belajar dengan Guru-guru besar yang spesialis dalam bidang keilmuan seperti :
  • al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif
  • al-Alim al-Fadhil Husain Qadri
  • al-Alim al-Fadhil Salim Ma’ruf
  • al-Alim al-Allamah Syaikh Seman Mulya
  • al-Alim Syaikh Salman Jalil
  • al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif
  • al-Alim al-Fadhil al-Hafizh Syaikh Nashrun Thahir
  • KH. Aini Kandangan.
Tiga yang terakhir merupakan gurunya yang secara khusus untuk pendalaman Ilmu Tajwid.

Syaikh Seman Mulya adalah pamannya yang secara intensif mendidiknya baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Dan ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepadanya kecuali di sekolahan. Tetapi, Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan dia mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasinya masing-masing baik di daerah Kal-Sel (Kalimantan) maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, guru Seman mengajak (mengantarkan) Guru Sekumpul kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli tafsir. Menurut Guru Ijai sendiri, di kemudian hari ternyata Guru Tuha Seman Mulya adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tapi karena kerendahan hati dan tawadhu tidak menampakkannya ke depan khalayak.
Sedangkan al-Alim al-Allamah Salman Jalil adalah pakar ilmu falak dan ilmu faraidh. (Pada masa itu, hanya ada dua orang pakar ilmu falak yang diakui ketinggian dan kedalamannya yaitu beliau dan almarhum K.H. Hanafiah Gobet). Selain itu, Salman Jalil juga adalah Qhadi Qudhat Kalimantan dan salah seorang tokoh pendiri IAIN Antasari Banjarmasin. Salman Jalil ini pada masa tuanya kembali berguru kepada Guru Sekumpul sendiri. Peristiwa ini yang ia contohkan kepada generasi sekarang agar jangan sombong, dan lihatlah betapa seorang guru yang alim besar tidak pernah sombong di hadapan kebesaran ilmu pengetahuan, meski yang sekarang sedang menyampaikannya adalah muridnya sendiri.
Selain itu, di antara guru-guru Guru Ijai lagi selanjutnya :
Kedua tokoh ini biasa disebut Guru Khusus beliau, atau meminjam perkataan beliau sendiri adalah Guru Suluk (Tarbiyah al-Shufiyah).
Dari beberapa gurunya lagi adalah :

Meninggal dunia

KH Muhammad Zaini Abdul Ghani[1] sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama 10 hari. Selasa malam, 9 Agustus 2005, sekitar pukul 20.30, Guru Sekumpul tiba di Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, dengan menggunakan pesawat carter F-28.[2]
Pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2005 pukul 05.10 pagi, Guru Sekumpul menghembuskan napas terakhir dan berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura. Guru Sekumpul meninggal karena komplikasi akibat gagal ginjal.[2]
Begitu mendengar kabar meninggalnya Guru Sekumpul lewat pengeras suara di masjid-masjid selepas salat subuh, masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan berdatangan ke Sekumpul Martapura untuk memberikan penghormatan terakhir pada almarhum.[2]
Pasar Martapura yang biasanya sangat ramai pada pagi hari, Rabu pagi itu sepi karena hampir semua kios dan toko-toko tutup. Suasana yang sama juga terlihat di beberapa kantor dinas, termasuk Kantor Bupati Banjar. Sebagian besar karyawan datang ke Sekumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Mushalla Ar Raudhah, Rabu sore sekitar pukul 16.00, warga masyarakat yang datang diberikan kesempatan untuk melakukan salat jenazah secara bergantian. Kegiatan ibadah ini berpusat di Mushalla Ar Raudhah, Sekumpul, yang selama ini dijadikan tempat pengajian oleh Guru Sekumpul.[2]

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Zaini_Abdul_Ghani
Continue reading Muhammad Zaini Abdul Ghani